Freelancer, Elance, Odesk dan Upwork



Rasanya ini adalah tahun ke empat saat saya telah memutuskan menjadi pekerja lepas (freelancer), yakni sebagai seorang penerjemah Inggris Indonesia. Ini adalah catatan saya terkait beberapa situs yang (awalnya) merupakan tempat-tempat saya mencari lowongan kerja atau pekerjaan sebagai penerjemah freelance. Dengan kata lain, tempat saya meniti karier menjadi seorang penerjemah paruh waktu. Bahasa keren untuk saat ini sih namanya wirausahawan atau entrepreneur. Seingat saya dahulu istilahnya wiraswasta.

Antara Freelancer, Elance, Odesk dan Upwork

1. Freelancer.com atau Freelancer.co.id

Mungkin sudah ada satu tahun lebih saya tidak mengakses akun saya di freelancer.com  atau freelancer.co.id. Menurut saya, situs freelancer.co.id ini mungkin terkenal lantaran ia menggunakan alamat KOD (Keyword On Domain atau Kata Kunci di Domain). Begitu kita mengetik “freelance” di google, maka yang pertama kali muncul biasanya adalah situs ini, freelancer.com atau freelancer.co.id.
Ilustrasi Freelancer.com via  literalindia.com
Ilustrasi Freelancer.com via literalindia.com

Ulasan singkat freelancer.com atau Freelancer.co.id:

Seingat saya dulu, setiap kita ingin mengikuti tes kelayakan, para anggota situs ini harus membayarkan sejumlah uang. Selain itu, para anggota (freelancer) bisa mendapatkan keanggotaan khusus jika membayarkan sejumlah uang keanggotaan yang dibayarkan secara rutin.
Rekomendasi Saya:
Menurut saya, situs ini ‘kurang asyik’. Alasannya banyak sekali pungutan pembayaran saat kita ingin ‘melamar kerja’. Selain itu, harga pekerjaan khususnya terjemahan bahasa yang ditawarkan di sini, sedikit ‘menyedihkan’. Khusus dalam bidang terjemahan, saya hanya bisa mengelus dada pada saat ada calon pemberi kerja yang memberi upah di bawah rata-rata jasa terjemahan yang ditawarkan. Situs ini cocok bagi yang benar-benar baru (100%) di dunia freelance atau dengan kata lain cocok bagi menggunakan prinsip ‘yang penting proposal diterima’. Walaupun demikian, tidak ada salahnya Anda mencoba mendaftar di situs ini.

2. Elance.com

Elance bergabung ke Odesk (gambar:freelancequest.com)
Elance bergabung ke Odesk (gambar: freelancequest.com)
Sebelum elance.com bergabung menjadi satu ke dalam odesk.com, sistem pasar freelance di elance.com cukup menarik. Tidak seperti freelancer.co.id yang begitu banyak mengenakan bayaran bagi orang yang sedang mencari kerja. Saya pribadi sempat beberapa kali mendapatkan pekerjaan dari sini. Sayangnya elance kini telah bergabung ke dalam odesk.com. Selain itu saya juga sempat menjadi pekerja terverifikasi di elance.

3. Odesk.com

Ini adalah situs freelance favorit saya sebelum namanya berubah menjadi upwork.com. Dari sini saya pernah mendapatkan pembayaran atas jasa terjemahan saya, dimana upahnya cukup besar bagi saya. Dibayar dengan menggunakan tarif per jam. Namun kini semenjak odesk bergabung dengan elance, namanya berganti menjadi upwork.com.
Odesk.com berubah nama menjadi upwork.com
Odesk.com berubah nama menjadi upwork.com (gambar: upwork.com)

4. Upwork.com

Secara resmi, elance telah bergabung dengan odesk pada tahun 2013. Setelah elance bergabung ke dalam odesk, tidak beberapa lama odesk berganti menjadi upwork.com pada 5 Mei 2015. Saya suka sistem odesk (upwork). Jika dibandingkan dengan freelancer.co.id maka sistemnya jauh sekali. Di upwork, tidak ada pungutan atas tes yang akan kita ikuti terkait bidang pekerjaan freelance kita. Hanya saja di upwork, kita harus siap dipotong sebanyak 10% dari gaji yang kita dapatkan. Gunakan cara ini agar bisa cepat-cepatan mengajukan penawaran kerja di upwork.

Sistem Kerja Freelancer, Elance, Odesk dan Upwork

Situs-situs tersebut di atas secara gamblangnya adalah “broker” atau dengan kata lain adalah pasar di mana para pekerja lepas (freelance) dan orang yang membutuhkan pekerja bertemu di tempat ini. Biasanya yang akan dikenakan biaya adalah dari sisi freelance. Jarang dari sisi pemberi kerja atau istilahnya contractor. Istilah lain dari situs freelance ini adalah situs outsource.

Situs Outsource Dalam Dunia Freelance

Bagi saya, situs-situs tersebut hanyalah satu dari ratusan bahkan ribuan situs yang ada di dunia (maya) freelance. Kita sebagai seorang freelancer, harus siap dengan potongan biaya yang akan dikenakan kepada kita atau biaya keanggotaan yang rutin akan dikenakan kepada kita. Terkadang, kita harus siap bersaing dengan tarif yang menurut saya “kurang manusiawi”. Saya pribadi pernah merasakan hal itu. Akhirnya saat ini saya berusaha menghindarkan atau memberikan penawaran dengan tarif yang kurang manusiawi. Hanya saja, tarif yang kurang manusiawi ini hanya cocok jika kita ingin membangun reputasi awal kita di dunia freelance. Bukan untuk menawar harga seterusnya.
Situs freelancer.co.id, elance.com, odeks.com dan upwork.com adalah contoh situs dimana hampir berbagai jenis pekerja lepas dapat ditemui. Sebut saja di dalamnya ada desainer (design), ahli program (programmer atau coding), penerjemah, penulis, ahli seo, dsb. Masih banyak situs yang lain bisa menjadi ‘lapak online‘ kita. Khusus untuk penerjemah sendiri, ada namanya proz.com. Untuk desainer, yang saya tahu ada namanya 99designs.com. Selain itu ada juga namanya peopleperhour.com atau guru.com dan masih banyak lagi.

Projects.co.id
Projects.co.id

Situs Freelancer Indonesia, Projects.co.id

Saat ini sudah ada situs freelancer Indonesia, namanya projects.co.id oleh PT Panonpoe Media di Bandung. Hanya saja situs outsource ini belum seramai situs-situs luar negeri di atas. Saya baru melihat situs projects ini baru menggeliat satu tahun belakangan ini. Semoga saja situs ini bisa bersaing dengan situs-situs freelancer luar negeri dan yang lebih penting adalah, upah yang ditawarkan kepada para pekerja lepas lebih manusiawi.
SHARE

Rava Nasution

I'm Rava Nasution, Writer and Accountant. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com tipscantiknya.com kumpulanrumusnya.comnya.com